Sarasah Murai Pesona Tersembunyi di Lembah Harau

Air Terjun Sarasah Murai



Menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam 45 menit dan 183,6 km dari Pekanbaru ke Payakumbuh bukanlah merupakan perjalanan yang sia-sia. Setelah beristirahat sejak subuh dan ditemani secangkir kopi, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Lembah Harau. Pagi yang begitu dingin, pemandangan hamparan sawah yang menghijau, dan tebing- tebing granit nan kokoh  menyambut kami. Tak henti-henti kami mengucap syukur atas pemandangan pagi yang menakjubkan ini. Sebuah anugerah alam yang sempurna dari Sang Maha Pencipta bagi masyarakat di Lembah Harau.

Jalan menuju Lembah Harau (foto:vannani)

Morning vibes (foto:vannani)


Lembah harau merupakan lembah yang subur terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Lembah Harau memiliki iklim tropis dan tanah yang subur, juga pemandangan alam yang mempesona. Lembah Harau juga dijuluki Lembah Yosemite Indonesia seperti Taman Nasional Yosemite di Sierra Nevada California.

Di kawasan Lembah Harau terdapat 4 air terjun yang populer yaitu Air Terjun Sarasah Bunta, Air Trejun Sarasah Aie Luluih, Air Terjun Sarasah Murai, dan Air Terjun Sarasah Aie Angek. Diantara keempat air terjun di Lembah Harau, air terjun Sarasah Murai yang menjadi pilihan kami kali ini. Air Terjun Sarasah Murai terletak di dalam hutan dan harus berjalan kaki di jalan setapak untuk sampai ke sana sekitar 300 meter dari tempat parkir. Agak sepi pengunjung dikarenakan lokasinya yang mungkin jauh dan tersembunyi. Bagus bagi kalian yang ingin ketenangan dan menyatu dengan alam hehehe.

Sebelum menuju lokasi Air Terjun Sarasah Murai kami memarkir kendaraan di dekat pintu masuk. Ada sebuah warung kecil yang menyediakan sarapan dan minuman. Berhubung kami kepagian sampai di lokasi dan warung belum buka terpaksa kami menunggu sebentar. Tak lama setelah menunggu pemilik warung datang dan akhirnya warung pun buka lalu kami memesan mi rebus plus telur ceplok. Selesai sarapan kami berkemas. Sebelum masuk penjaga parkir sempat mengobrol bersama kami dan menunjukkan jalan yang akan dilewati menuju Air Terjun Sarasah Murai. Untuk tarif parkir tidak dipatok harga saat kami berkunjung ke sana. 

Jalan setapak menuju Air Terjun Sarasah Murai(foto:vannani)



Setelah berjalan kaki beberapa saat deru air terjun pun mulai terdengar. Hawa sejuk dan dingin serta nyanyian burung menyapa kami.Ternyata bukan kami yang pertama datang ke lokasi, ada beberapa orang pesepeda yang sudah tiba terlebih dahulu. Mereka asyik berfoto, bermain air dan mandi. Tak perlu menunggu lama kami pun ikut bergabung bersama mereka. Merasakan langsung dingin dan jernihnya air. Menurut cerita yang saya dengar kenapa dinamakan air terjun Sarasah Murai, karena air terjun yang berada di dalam hutan ini sering dihinggapi oleh burung Murai dari berbagai jenis dan itu membuat air terjun tersebut dikenal dengan nama Sarasah Murai.

 Air Terjun Sarasah Murai (foto: vannani)

Sarasah Murai Lembah Harau (foto:vannani)


Sarasah Murai Lembah Harau.(foto:vannani


Saya sarankan bagi kalian yang ingin berkunjung ke Air Terjun Sarasah Murai pakailah alas kaki yang nyaman seperti sendal gunung ,karena jalur trekking agak licin apalagi setelah hujan. Jagalah kebersihan. Bawa kembali sampah kalian dan jangan ditinggal disana atau dibuang ke sungai. Jagalah kelestarian alam.  *salamlestari

Komentar

Postingan Populer