2.1.a.10.1 Jurnal Refleksi - Minggu 9

 

Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001).



2.1 .a.10.1 Jurnal Refleksi – Minggu 9

Salam Bahagia,

Hallo sahabat, setelah jeda kurang lebih satu bulan, akhirnya pada awal bulan Februari 2022 Program Pendidikan Guru Penggerak kembali aktif dengan LMS. Semangat ya! 

    Kali ini, saya akan menuangkan tulisan jurnal refleksi saya selama mengikuti kegiatan PPGP dengan metode 4F ( Facts, Feeling, Finding, Future)

 

FACTS (PERISTIWA)

    Pembelajaran dimulai ketika Fasilitator bapak Budi Muhammadi, M.Pd menyapa via WhatApps Grup pada tanggal 4 Februari 2022 untuk mengingatkan jadwal Pre-Test Modul 2.1 dan setelah menjawab soal-soal pada Pre-Test maka modul 2.1 bisa dibuka dan dipelajari dengan materi Memenuhi Kebutuhan Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.

    Pada tanggal 5 Februari 2022 saya mendapatkan jadwal pendampingan individu bersama Pengajar Praktik Dr. Hj. Nurhafni, M.Pd. Pada saat pendampingan individu, saya menghadirkan 2 murid, 2 rekan sejawat dan kepada sekolah untuk diwawancari mengenai Aksi Nyata yang telah saya lakukan pada modul sebelumnya baik di kelas maupun pengimbasan terhadap rekan sejawat.

    Senin, 7 Februari 2022 Aktifitas LMS dimulai dengan mengerjakan soal-soal Pre-Test dengan materi Pembelajaran Berdiferensiasi. Kegiatan selanjutnya Mulai dari Diri yang mana pada kegiatan ini saya dan rekan CGP lainnya diminta untuk menjawab 4 pertanyaan yaitu :

1.    Pengalaman yang berkesan saat melakukan proses pembelajaran di dalam kelas murid yang beragam.

2.    Apa yang diketahui tentang pembelajaran berdiferensiasi

3.    Menonton video kemudian memberikan pendapat mengenai tayangan dalam video

4.    Menuliskan pertanyaan apa yang diketahui tentang pembelajaran berdiferensisasi

    Aktifitas pembelajaran LMS berikutnya pada hari Selasa s/d Kamis, 8 – 10 2022 adalah Eksplorasi Konsep. Pada aktifitas Eksplorasi Konsep saya mempelajari materi tentang pembelajaran berdiferensiasi yang terdiri dari 17 halaman dan diminta meninggalkan Notes (catatan) atau Question (Pertanyaan) pada setiap halaman. Di sinilah saya mengetahui dan memahami apa itu pembelajaran berdiferensiasi, strategi, bagaimana memetakan murid serta proses, konten dan produk dari pembelajaran diferensiasi untuk selanjutnya menyimpulkan pembelajaran berdiferensiasi dengan membuat diagram frayer. 

    Jumat, 10 Februari 2022 aktifitas dilanjutkan pada ruang kolaborasi secara sinkronus dimana CGP berdiskusi dengan rekan CGP lainnya yang pembagian kelompoknya sudah ditentukan oleh Fasilitator berdasarkan tingkat kelas yang diampu di sekolah masing-masing untuk membahas dan membuat RPP Berdiferensiasi.

    Sabtu, 12 Februari 2022 adalah kegiatan Lokakarya 2 yang dilaksanakan di hotel Furaya Pekanbaru. Kegiatan lokakarya kali ini saya bersama rekan satu kelompok belajar mengenai apa itu komunitas praktisi dan bagaimana membentuk suatu komunitas praktisi bersama rekan sejawat di sekolah.




FEELINGS ( PERASAAN)

Perasaan yang saya rasakan pada proses pembelajaran modul 2.1 ini pertama masih bingung dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Yang kedua saya merasakan semangat dan motivasi untuk memperdalam pemahaman dan pengetahuan saya mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Ketiga saya senang mendapatkan pengalaman dan wawasan baru tentang pembelajaran berdiferensiasi, bagaimana memetakan murid berdasarkan kebutuhan belajar yaitu: kesiapan, minat dan profil belajar serta bagaimana membuat RPP Berdiferensiasi. 

FINDINGS (PEMBELAJARAN) 

Pembelajaran yang saya dapatkan selama  proses mengerjakan LMS dalam 1 minggu ini saya rangkum sebagai berikut:

1.    Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid. Keputusan yang dibuat guru terkait dengan

a.    Tujuan pembelajaran yang didefinisikan dengan jelas

b.    Bagaimana guru menanggapi dan merespon kebutuhan belajar murid

c.     Lingkungan belajar yang mengundang murid untuk belajar.

d.    Manajemen kelas yang eferktif

e.    Penilaian berkelanjutan

2.    Kebutuhan belajar murid didasarkan pada 3 aspek yaitu : kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar

3.    3 strategi pembelajaran berdiferensiasi

a.    Diferensiasi konten (apa yang guru ajarkan) dan murid dapat mengakses materi ajar berdasarkan gaya belajar audio, visual, dan kinestetik

b.    Diferensiasi proses ( murid memahami atau memaknai informasi yang dipelajari )

c.     Diferensiasi produk ( hasil pekerjaan / unjuk kerja murid berupa tulisan, karangan, hasil test, presentasi atau pidato.

4.    Strategi penilaian formatif dalam pembelajaran berdiferensiasi

FUTURE ( PENERAPAN )

     Gagasan dan pengalaman baru yang saya peroleh selama pembelajaran minggu ini akan saya praktikan dalam kelas saya, yang dimulai dari memetakan kebutuhan belajar murid di kelas saya lalu membuat RPP berdiferensiasi. Walaupun dalam bayangan saya agak sulit untuk diterapkan namun saya akan mencoba mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi tersebut.

 

“Belajar tanpa refleksi adalah sia-sia. Refleksi tanpa belajar itu berbahaya”

( Confucius )


Komentar

Postingan Populer