2.2.a.10.1 Jurnal Refleksi Minggu 12

 

2.1.a.10.1  Jurnal Refleksi Minggu 12

 


_

Salam Bahagia,

    Hallo Sahabat, setelah kegiatan pembelajaran LMS selama satu minggu ini tibalah waktunya pada akhir minggu untuk menuliskan kegiatan yang telah dilalui ke dalam jurnal refleksi mingguan sebagai refleksi bagi Calon Guru Penggerak untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankan sudah sesuai, sehingga dapat memikirkan langkah selanjutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah dijalankan. Kegiatan PGP ini telah memasuki minggu ke -12.

    Penulisan jurnal minggu 12 ini, saya menggunakan model Driscoll. Model ini diadaptasi oleh dari praktik klinis ( Drisscol & The, 2001). Model ini dikenal dengan model “What?” yang terdiri dari 3 bagian yaitu What, So What dan Now What serta dapat dikembangkan dengan berbagai variasi tergantung pada pertanyaan detail yang dipilih.

WHAT?  ( Deskripsi dari peristiwa yang terjadi ) 

    Minggu ini Selasa, 1 Maret 2022 pembelajaran memasuki modul 2.2  tentang Pembelajaran Sosial Emosional. Pada alur merdeka belajar mulai dari diri dan Eksplorasi Konsep. Sebelum memasuki materi Pembelajaran Sosial Emosional saya diingatkan kembali filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan Karakter.

   Pendidikan Budi Pekerti berarti pembelajaran tentang lahir dan batin. Pembelajaran batin bersumber pada “Tri Sakti” yaitu cipta/pikiran, rasa dan karsa/kemauan, sedangkan pembelajaran lahir yang akan menghasilkan tenaga/perbuatan. Pembelajaran budi pekerti adalah pembelajaran jiwa manusia secara holistik”.  Untuk mencapai harmonisasi olah rasa, olah pikir dan olah raga diperlukan sebuah metode pembelajaran yang tepat, salah satunya adalah dengan Pembelajaran Sosial Emosional.

    Pada sesi Eksplorasi Konsep Pembelajaran Sosial Emosional pembelajaran dimulai dengan mengamati video tentang Pembelajaran Sosial Emosional, PSE berbasis Kesadaran Penuh ( Mindfulness ) dalam mewujudkan Kesejahteraan Hidup ( Well-Being ), cara kerja otak, dan penerapan teknik STOP. Lalu membaca materi tentang penerapan Pembelajaran Sosial Emosional ( kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab).

    Pembelajaran Sosial Emosiolan adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak atau orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengeni aspek sosial emosional.

Pembelajaran Sosial Emosional memiliki tujuan yaitu :

1.   Memberikan pemahaman, penghayatan, dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri)

2.   Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)

3.   Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)

4.   Membangun dan mempertahankan hubungan yang posistif (keterampilan membangun relasi)

5.    Membuat keputusan yang bertanggung jawab (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

    Selanjutnya pada hari Rabu, 2 Maret 2022 dan Jumat 4 Maret 2022, saya mengikuti diskusi asinkron bersama rekan Calon Guru Penggerak kelompok yang lain. Saya membedah lima kasus yang disajikan dalam LMS kemudian saya mencoba menganalisis  dan memberikan kemungkinan jawaban reflektif yang sesuai dengan pemahaman yang saya peroleh dalam eksplorasi konsep. Dalam forum kegiatan diskusi saya bersama rekan CGP lainnya mendiskusikan kasus yang ada. Saya juga mendapat masukan serta penguatan dari rekan CGP lainny


SO WHAT? (Analisis dari peristiwa yang terjadi)

    Alur Pembelajaran Sosial Emosional pada modul 2.2 yang dimulai dari diri  kemudian eksplorasi konsep. Saya merasa senang dan semangat karena memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru. Saya juga tertarik untuk mempelajarinya dengan mendalami setiap studi kasus yang disajikan. Materi pada modul ini sangat bermanfaat dalam menghadapi berbagai masalah yang saya hadapi dengan murid, rekan sejawat dan pimpinan, keluarga maupun lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal saya. Saya juga merasa perlu menerapkan kesadaran penuh, pengelolaan diri dan emosi dengan baik, empati, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab pada setiap kegiatan yang saya lalui dengan peran sebagai pendidik maupun sebagai anggota masyarakat.

  

Now What? (Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi) 

    Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran modul 2.2 selama 1 minggu ini mengenai pembelajaran sosial emosional saya akan segera menerapkannya di kelas dan mengajak rekan sejawat untuk berkolaborasi agar mereka juga memiliki keterampilan sama dengan yang saya peroleh dalam pelatihan guru penggerak. Namun, saya juga masih perlu memperdalam kembali pemahaman dan pengetahuan saya melalui diskusi, mengamati praktik baik dari rekan guru dan CGP lainnya, serta penjelasan dan arahan dari fasilitator. Dengan demikian saya akan lebih siap dalam menghadapi situasi atau masalah dengan respon dan keputusan yang tepat.

 

Demikian jurnal refleksi minggu 12 ini saya tulis. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Komentar

Postingan Populer